Rabu, 11 Mei 2011

GONAD PADA MANUSIA


TUGAS FISIOLOGI
GONAD PADA MANUSIA


A.    Kelenjar Gonad

1.      Pengertian Gonad
Gonad adalah organ endokrin yang memproduksi dan mengeluarkan steroid yang mengatur pembangunan tubuh dan mengendalikan karakteristiknya seksual sekunder. Gonad adalah organ yang memproduksi sel kelamin. Pada pria, gonadnya adalah testes, dan pada wanita adalah ovarium.

2.      Struktur dan Fungsi Kelenjar Gonad
Terbentuk pada minggu-minggu pertama gestasi dan tampak jelas pada minggu kelima. Diferensiasi jelas dengan mengukur kadar testosteron fetal terlihat jelas pada minggu ke tujuh dan ke delapan gestasi. Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada masa prepubertas dengan meningkatnya sekresi gonadotropin (FSH dan LH) akibat penurunan inhibisi steroid.
a)      Testes
Manusia mempunyai sepasang testis yang terdapat dalam skrotum. Testis (gonad jantan) berbentuk memanjang dan menggantung pada bagian atas rongga tubuh dengan perantaraan mesorkium. Pada Chonduricthyes testis yang satu lebih besar dari testis yang lain. Testis tersusun dari folikel-folikel tempat spermatozoa berkembang. Ukuran gonad dapat mencapai 12% atau lebih dari bobot tubuhnya. Kebanyakan testis berwarna dan halus pada sikuroisea testisnya tegak.
Testis terdiri atas ribuan saluran (tubulus) sperma. Dinding tubuh tubulus sperma tersebut dilapisi oleh sel gersmital primitif yang mengalami kekhususan disebut spermatogonium. Ukuran testis pada orang dewasa adalah 4 x3 x 2,5 cm, dengan volume 15 ± 25 ml berbentuk avoid. Kedua buah testis terbungkus oleh jaringan tunika albuginea yang melekat pada testis.Di luar tunika albuginea terdapat tunika vagainalis yang terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis serta tunika dortos.

Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ endokrin dan organ reproduksi. Menghasilkan hormon testosteron dan estradiol dibawah pengaruh LH. Testosteron diperlukan untuk mempertahankan spermatogenesis, sedangkan FSH diperlukan untuk memulai dan mempertahankan spermatogenesis. Estrogen mempunyai efek menurunkan konsentrasi testosteron melalui umpan balik negatif terhadap FSH sementara kadar testosteron dan estradiol menjadi umpan balik negatif terhadap LH. Fungsi testis sebagai organ reproduksi berlangsung di tubulus seminiferus. Efek testosteron pada fetus merangsang diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria. Pada masa pubertas hormon ini akan merangsang perkembangan tanda-tanda seks sekunder seperti perkembangan bentuk tubuh, pertumbuhan dan perkembangan alat genital, distribusi rambut tubuh, pembesaran laring dan penebalan pita suara serta perkembangan sifat agresif. Sebagai hormon anabolik, akan merangsang pertumbuhan dan penutupan epifise tulang.

b)      Ovarium
Ovarium berbentuk memanjang, terletak dibawah atau disamping gelembung gas yang terkadang berjumlah sepasang. Ovarium bergantung pada bagian atas rongga tubuh dengan perantaran cheovaria. Ukuran dan perkembangannya dalam tubuh manusia bervariasi sesuai dengan tingkat kematangannya. Warnanya pun berbeda-beda. Sebagian besar berwarna keputih-putihan pada waktu lebih muda dan berubah menjadi kekuning-kuningan pada waktu matang.

Seperti halnya testes, ovarium juga berfungsi sebagai organ endokrin dan organ reproduksi. Sebagai organ endokrin, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Sebagai organ reproduksi, ovarium menghasilkan ovum (sel telur) setiap bulannya pada masa ovulasi untuk selanjutnya siap untuk dibuahi sperma. Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi perkembangan seks sekunder, menyiapkan endometrium untuk menerima hasil konsepsi serta mempertahankan proses laktasi.
Estrogen dibentuk di sel-sel granulosa folikel dan sel lutein korpus luteum. Progesteron juga dibentuk di sel lutein korpus luteum.


3.      Proses Pembentukan dan Pengembangan Gonad
3.1.Proses Pembentukan dan Pengembangan Gonad
Di dalam testis terdapat banyak tubulus yang berisi cyste-cyste seminiferous yang dikelilingi oleh sel-sel cretoli. Kemudian, cyste ini akan berdiferensiasi menjadi spermatogonium yang selanjutnya akan mengalami proses spermatogenesis menjadi spermatozoa.
Menurut Herper dan Prugirin (1982) dalam Rustidja (1998) menyatakan terdapat dua hal yang berkaitan dengan diferensiasi kelamin yaitu:
Jenis kelamin terbentuk pada standia akhir perkembangan larva yaitu pada sekitar 3 sampai 4 minggu setelah menetas.
Jenis kelamin larva setelah penetasan kondisinya sangat labil sehingga dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal.

3.2.Proses Pembentukan dan pengembangan Gonad betina
Gonad (ovarium) merupakan semacam kantong dan mempunyai lamella yang mengandung sel-sel fold yang berdiferensiasi menjadi ougonium. Selanjutnya ougonium akan mengalami proses ovogenesis menjadi ovum yang dibungkus folikel dan folikel ini terletak di dalam lamella yang mempengaruhi ruang ovarium.
Menurut Rustidja (2000), pertumbuhan ousit dalam ovarium dapat di bagi menjadi dua tahap, yaitu: tahap I adalah tahap pertumbuhan primer (privitell ogenesis) yang ditandai dengan peningkatan ukuran. Tahap II adalah tahap pertumbuhan sekunder (oxogenenous vitellegenesis) yang ditandai dengan terjadinya pembentukan visikel pada bagian parifer sitoplasma dan meluas ke arah inti sel. Oasit berkembang mulai terjadi akumulasi protein kuning telur dari alam (endogenous vitellogenesis) dan mengatur dengan derivate kuning telur hasil sintensa dari hasil laxogenous vetellogenesis yang di bawah melalui aliran darah.

4.      Kelainan pada kelenjar gonad
a.       Testes
·         radang testis (orchitis)
·         kanker testis
b.      Ovarium
·         Kista ovarium
·         Kanker ovarium

B.     Plasenta

1.      Pengertian Plasenta
Plasenta atau tembuni adalah suatu organ dalam kandungan pada masa kehamilan yang berfungsi untuk pertukaran produk-produk metabolisme dan produk gas antara peredaran darah ibu dan janin, serta produksi hormone. Pertumbuhan dan perkembangan plasenta penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin. plasenta terletak di bagian fundus (bagian puncak/atas rahim), bisa agak ke kiri atau ke kanan sedikit, tetapi tidak sampai meluas ke bagian bawah apalagi menutupi jalan lahir.
2.      Struktur Plasenta
Plasenta manusia memiliki diameter rata-rata 22 cm, berat rata-rata 470 gram, dan rata-rata tebal (pada bagian tengah plasenta) 2,5 cm. Pada minggu ke-10 kehamilan, berat plasenta sekitar 12 gram, sampai saat bayi lahir, beratnya sekitar 700 gram. Plasenta mempunyai dua komponen yaitu bagian ibu yang dibentuk oleh desidua basalis dan bagian janin yang dibentuk oleh korion frondosum.
3.      Fungsi Plasenta
Fungsi plasenta adalah pertukaran produk-produk metabolisme dan produk gas antara peredaran darah ibu dan janin, serta produksi hormon. Hormon steroid paling penting yang diproduksi plasenta adalah estrogen dan progesteron yang konsentrasinya meningkat selama kehamilan.
Di samping itu, plasenta menyediakan suplai nutrisi untuk janin, dan melindungi janin dari zat-zat asing. plasenta juga menyediakan hormon-hormon yang diperlukan janin untuk tumbuh kembang dan mendeferensiasi sesuai dengan seks (bayi lelaki atau perempuan). Plasenta juga berfungsi eksresi (membuang) sampah dari metabolisme janin ke peredaran darah ibu untuk selanjutnya dibuang ke luar tubuh. Sampah yang terkandung dalam darah janin kebanyakan berupa karbondioksida (CO2).
4.      Kelainan pada Plasenta
·         Plasenta previa
Plasenta previa ialah suatu keadaan dimana plasenta menutupi atau berada sangat dekat dengan ostium uteri internum.
·         Plasenta akreta, inkreta, perkreta
Plasenta akreta adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan implantasi plasenta yang sangat kuat menempel pada dinding uterus, akibat dari tidak adanya desidua basalis dan ketidaksempurnaan pembentukan lapisan fibrinoid atau lapisan nitabuch.

Plasenta akreta: dimana implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai lapisan miometrium.
Plasenta inkreta: dimana implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki lapisan miometrium.
Plaenta percreta: dimana implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus.





Data Publikasi





Tidak ada komentar:

Posting Komentar